Cerita Terbaru

Sunday 28 April 2024

Kisah Desah Karena Sebuah Kesetiaan

Kisah Desah - Aku saat itu masih tinggal di kota Demak, dan masih SMA kelas dua. Aku mempunyai tetangga yang cukup baik dan cukup dekat dengan keluargaku pula. Sering aku main ke tempat tetanggaku yang kebetulan seorang dokter itu karena dia mempunyai Anak yang masih kecil dan sering kuajak main-main kalau aku sedang suntuk menghadapi hari-hari yang pErnas di Demak.


LaguQQ, DominoQQ, BandarQ, Bandar Sakong, Dominobet, Situs Poker Online Terpercaya di Indonesia


Istri Pak dokter itu lumayan cantik, dia berumur sekitar 24 tahun dan baru mempunyai 1 Anak yang masih TK.

Pada suatu hari kebetulan aku libur karena di sekolah sedang diadakan EBTA, aku ke rumah tetanggaku yang kebetulan suaminya saat itu sedang dinas luar.

Suami tetanggaku itu sering keluar kota, karena dia sebagai dokter lapangan. Cerita Desahan

Saat itu kujumpai Anaknya yang sedang sibuk mau berangkat sekolah (TK), aku membantunya membereskan mainannya karena biasanya Tante Erna (nama istri dokter itu) mengepel lantai setelah Anaknya pergi dan menjemput Anaknya setelah jam 10:00 pagi.

Tanpa sengaja saat aku merapikan mainan Anaknya, aku menemukan video XX, tentu saja aku kaget campur malu, karena kebetulan Tante Erna juga ada disitu dan aku memang masih belum nonton gituan.

Sambil deg-degan aku bilang, “Tante ini video apaan..? keliatannya nggak baek di liat sama Anak kecil”.

“Ah kamu Mon.. Anak kecil kan belum bisa nyetel video.. bilang saja kamu pingin liat,” jawabnya walaupun aku sering menunggu di rumahnya sementara dia mengantar Anaknya ke TK tapi lumayan juga aku deg-degan akibat itu.
“Mon, Tante ngantar Adhe dulu ya.. tolong jaga rumah bentar,” katanya sambil lalu.

Nggak kebayang deh, di ruang keluarganya ada video nganggur, dengan sedikit deg-degan aku mencoba menyetel kaset itu. Rasanya Panas dingin deh.

Sial, tiba-tiba Tante Erna pulang, dan masuk lewat pintu belakang, ketahuan deh.

“Mon kamu lagi nonton RCTI? rasanya RCTI belum pernah nayangin film gituan?” tanyanya.
Bagai kesambar petir aku kaget, rasanya lututku tidak mau kompromi alias ndeprok.
“Mon.. kalau kamu mau nonton bilang dong, jangan di situ, di kamar Tante aja kan nggak enak kalau ada tetangga tahu kamu kayak gituan..”
“Iya Tante..” jawabku gemetar.

Kukeluarkan kaset itu, terus kupindahkan video ke kamar Tante Erna.

Aku biasa bermain di kamar Tante Erna dengan Anaknya yang masih TK itu.

Begitu serius aku melihat film, tapi Tante Erna malah tertawa, “Mon.. Mon.. kamu kok culun banget padahal kamu udah SMA.. kamu udah pernah liat film kayak gitu?” tanya Tante Erna. 

“Belum Tante,” jawabku.
“Sudah pernah pacaran?” tanya dia lagi.
“Belum Tante,” jawabku lagi.
“Wah kamu masih super bujang dong Mon..” kata Tante Erna sambil menutup pintu kamar.
“Sorry ya Mon, Tante mau ganti baju dulu,” kata Tante Erna lagi.

Wah saat itu aku tambah deg-degan, soalnya di kamar cuma aku dan dia! Tiba-tiba dari belakang Tante Erna memegang pinggangku (saat itu aku duduk di pinggir ranjang). Wah Tante Erna cuma memakai BH dan CD!
Tan.. te..? kataku.

“Kamu mulai gagap, kenapa Mon.. biasanya kamu khan suka ndongeng Adhe,” tanya Tante Erna sambil meraba tubuhku.

Rasanya aku seperti tersetrum tegangan tinggi 20 KV. Aku tidak bisa berkata apa-apa. Cerita Mesum

“Tante.. Tante..?” kataku.
“Apa Mon..?” jawabnya dengan halus.
“Mon kamu pernah onani?” tanya Tante Erna.
“Belum.. Tante.. cuma mimpi basah aja..” jawabku sambil gemetaran.
“Boleh Tante buka celana kamu..” tanya Tante Erna sambil mulai membuka ritsluiting celAnaku. Kemudian Tante Erna langsung memegang jimatku. Aduh kontan saja aku kaget, namun rasa yang aneh menyelimutiku.

Tante Erna dari belakangku mencium punggungku dan meremas kejantananku sambil sepertinya merangsang dirinya sendiri.

“Mon.. Om kan sering dinas luar.. sebenarnya Tante kesepian Mon,” katanya.
“I.. Iya Tante..” jawabku sambil merasakan sesuatu yang belum pernah kurasakan.
“Mon.. Tante punya sesuatu.. kamu tiduran dulu ya..” kata Tante Erna mesra.
“Iya Tante..” jawabku sambil menuruti perintahnya.

Tanpa kusadari, aku merasakan sesuatu yang hangat menyelimuti diriku, rasa hangat tersebut berasal dari kejantananku yang diremas-remas dengan sangat halus.


Kubuka mataku, ternyata Tante Erna telah membenamkan batang kemaluanku ke dalam liang senggamanya.

Sambil menjerit lirih Tante Erna mengurut batang kemaluanku dengan miliknya. Cerita Seks Kesetiaan

Wajah Tante Erna mulai kelihatan merah tertahan. Cerita Seks

Sedetik kemudian kurasakan getaran yang aneh dan mengurut lebih keras batang nikmatku.

“Tante.. Mon rasanya ingin pipis..” kataku pada Tante Erna.
“Tahan Mon.. kamu nggak mungkin pipis..” jawabnya sambil terbata-bata.

Akhirnya ada sesuatu yang memancar melalui batang kemaluanku.

“Mon kamu.. akh.. ah.. ah..” Tante Erna sambil terbata mendekap erat tubuhku.

Sekarang rasanya kejantananku tidak begitu merasakan pijatan yang lembut.

Kemudian Tante Erna melepaskan batang kejantananku dari miliknya.

“Mon.. kamu baru pertama ya..” bisik Tante Erna sambil tersenyum.
“Mon cium memek Tante ya..” kata Tante Erna.

Aku cuma bisa mengiyakan sambil rasanya kepala ini bingung.

Kuikuti perintahnya, kuciumi dan ia meraih tanganku ke payudaranya.

Karena aku baru pertama kali nonton apalagi beginian aku agak grogi juga.

Namun akhirnya aku agak terbiasa. “Ah.. ah.. Monn.. Monn.. akh..” sepertinya Tante Erna baru merasakan orgasme setelah aku duluan tadi.

Kemudian ia memeluk erat diriku, keras sekali. “Tante.. Tante..” aku mencoba mencium Tante Erna yang cantik karena aku sudah tidak kuat lagi.

Batang kemaluanku telah mengeras kembali. Kupeluk Tante Erna dengan keras dan kuremas payudaranya dengan kuat.

“Tante.. tolong Tante..” desahku dengan nafas tersengal-sengal. “Mon.. kamu.. ka.. kamu suka..?” tanyanya sambil nafasnya mulai memburu lagi.
“Iya Tante..” balasku mesra.

Kemudian Tante Erna mendudukiku lagi. Cerita Dewaaa

Karena tahu saya belum berpengalaman, maka dengan dengan dia berada di atasku, dia bisa mengontrol dirinya cuma mungkin agak capek. Kelihatan peluhnya mulai membanjiri tubuhnya, membuat aroma yang begitu khas yang membuatku bertambah hanyut. Agen Poker Online

Sepertinya aku saat ini pemenangnya, karena aku merasakan getaran yang lebat dengan denyutan yang sangat sensasional. Air tubuhnya membasahi sekitar kejantananku.

“Mon kamu sekarang di atas yah.. Tante capek..” kata Tante Erna sambil memeluk keras tidak mau lepas dari tubuhku.

Kugulingkan pelan sambil kupagut bibirnya dalam-dalam karena aku hampir sampai dan tak ingin aku harus mulai dari awal lagi.

Dengan style konvensional (karena yang kutahu baru itu) aku mulai mencoba memaju-mundurkan batanganku untuk dibenamkan ke dalam liang senggama Tante Erna.

Rasanya seperti patah pinggangku (karena jarang olah raga kali) Tapi semua terkalahkan dengan rasa yang menyelimuti diriku.

Tante Erna sepertinya mulai terangsang lagi, kupeluk dengan kuat sambil kumainkan pinggulku, terus sambil aku berpagutan hingga terasa batang kejantananku berdenyut-denyut dan gesekan dari dinding kemaluan Tante Erna makin kuat.

“Tante.. Tante.. ugh.. ” aku memaggut bibir Tante Erna.
“Mon..” jawabnya mesra.
“Akh.. oh.. oh..” dan makin kupagut bibir Tante Erna.
“Ihh.. ii.. ahh..” hanya kata-kata itu yang keluar dari bibir Tante Erna.

Ternyata kami mendapat orgasme bersamaan. Akhirnya kami terkulai lemas sambil kupeluk dan tetap kupagut bibirnya.

“Tante.. maafkan Momon.. Momon nggak bisa ngontrol,” bisikku.
“Mon.. ini salah Tante.. Tante telah meregut perjakamu,” katanya sambil mendesah.
“Mon.. maafkan Tante, namun kamu jangan kamu lakukan pada wanita lain, cukup kalau kamu ingin, Tante mau melayanimu sampai kapan pun, jangan karena Tante telah menghilangkan keperjakaanmu kamu membalas dendam pada yang lain,” bisiknya.
“Mon.. Tante nggak menjebakmu.. Tante memang rela hanya untukmu.. Tante kesepian..” balasnya sambil sesenggukan.
“Tante.. Momon janji..” jawabku sambil memeluknya rapat.

Ternyata suaminya beberapa tahun kemudian serong karena dia terlalu jauh dari istri dan Tante Erna tidak mau dimadu, akhirnya mereka cerai.
Aku pada saat itu telah selesai kuliah dan telah bekerja dan akhirnya aku memperistri Tante Erna walaupun umurku beda dengannya.
Untung tak begitu jauh sehingga keluargaku menyetujui.


Dia istri yang baik, dia seperti itu karena sudah tahu suaminya mulai serong dan dia menginginkan suatu kesetiaan.
Dia tahu saya menyayangi Anaknya, dia ingin saya selalu mendampinginya.
Saat ini Adhe sudah punya adik yang cantik seperti ibunya buah cintaku dengan ibunya.

No comments:

Post a Comment