Cerita Terbaru

Sunday 25 September 2022

Cerita Desah Bercinta Dengan Cewek Binal Di Rumah Ku

Kisah Desah - Dadanya montok, sayang kakinya bisulan. Yang satu itu boleh juga, wah, celana dalamnya berwarna hitam” Andy sedang duduk di kantin kampusnya bersama teman-temannya. Biasanya Andy suka bercanda dan tertawa keras-keras bersama teman-temannya. Tapi beberapa hari ini dia kelihatan agak lain dari biasanya. Bila sedang berada di kantin sekolah, dia kelihatan asyik memandangi orang-orang yang lewat, atau lebih tepatnya cewek-cewek cantik dan seksi yang sedang lewat.


LaguQQ, DominoQQ, BandarQ, Bandar Sakong, Dominobet, Situs Poker Online Terpercaya di Indonesia

Tiba-tiba Tommy yang sedang duduk di samping Rendy menepuk bahunya sambil berkata. “Hei, ada apa denganmu? Kamu liat apa sih? Kok diam aja dari tadi.”
“Ah.. tidak..” Jawab Rendy, pandangannya tetap terarah pada cewek cakep yang sedang duduk di seberang meja. Rendy sedang mencoba untuk melihat celana dalam cewek tersebut. Tommy mencoba mengikuti pandangan Rendy, lalu dia tertawa keras-keras sambil menepuk-nepuk bahu Rendy lebih keras dari sebelumnya.

“Ada apa sih, sakit tau.” Kata Rendy dengan kesal.
“Jangan-jangan.. kamu tertarik ama si Susi yah.” Kata Tommy.
“Apa.. maksudmu.” Wajah Rendy sedikit memerah, karena ketahuan sedang memandangi Susi.
“Rendy tertarik ama Susi? Wah ini berita besar nih. Ntar kita sebarkan pada teman-teman sekelas.” Kata Iwan yang duduk berhadapan dengan Tommy.
“Hei, jangan macam-macam ya kalian. Awas kalo kalian berani bilang.” Ancam Rendy.
“Wah, mengancam nih. Ini berarti.. dia memang ada maksud sama si Susi.” Tawa Iwan.
“Ah sudahlah, bosan aku bicara sama kalian.” Kata Rendy sambil bangkit berdiri dari kursinya dan kembali ke kelasnya.
“Udah bosan sama kita katanya.” Ledek Tommy. “Sekarang dia udah mau sama si Susi.”

Teman-teman lain yang juga duduk satu meja dengan Rendy tertawa terbahak-bahak. Saat ini Rendy sedang memasuki tahun kedua pada kuliahnya. Entah kenapa, akhir-akhir ini, gairah sex Rendy menjadi lebih tinggi dari biasanya. Setiap kali melihat cewek seksi yang pakai rok mini lewat, dia suka berangan-angan sedang bercumbu dengan cewek tersebut, melepaskan BH dan celana dalamnya perlahan-lahan, kemudian meremas-remas kedua dadanya, lalu mengelu-elus vagina-nya yang lembut..

“Aku pulang.” Kata Rendy. Cerita Dewasa

Seperti biasanya, setelah melemparkan tasnya ke dalam kamarnya, dia langsung menuju dapur untuk mencari sesuatu untuk dimakan. Akan tetapi, alangkah terkejutnya dia, saat dia sampai di dapur, dia melihat seorang cewek berambut panjang yang tidak dikenalnya sedang memasak indomie. Rendy spontan berkata dengan agak kasar. “Siapa kamu!”

Cewek itu membalikkan tubuhnya, dan terlihatlah dua buah dada yang besar dan montok, pinggul yang ramping serta sepasang kaki yang halus. Rendy terkesima sejenak, apalagi cewek itu sedang mengenakan celana pendek serta T-shirt berwarna putih yang tidak menutupi bagian pusarnya. “Er.. saya.. saya mahasiswa baru yang akan menginap disini.” Jawab cewek itu, wajahnya yang cantik dan polos kelihatan cemas dan khawatir, karena dia takut dia akan disangka maling.

“Oh iya.” Kata Rendy. Dia baru teringat akan perkataan orang tuanya, bahwa ruang kosong yang ada di lantai satu akan disewakan kepada dua orang mahasiswa tahun pertama.
“Tapi.. bukankah ada dua orang? Yang satu lagi ada dimana?” Tanya Rendy.
“Er.. teman saya besok baru bisa datang.” Jawab gadis itu.
“Oh, begitu ya, em.. nama saya Rendy. Barusan.. sori yah, soalnya saya lupa.” Kata Rendy dengan wajah yang agak memerah, soalnya barusan dia telah membentaknya dengan keras.
“Oh, tidak apa-apa. Nama saya Elsa.” Kata gadis itu.

Jam di dinding menunjukkan pukul 5 sore. Rendy sedang duduk di lantai kamarnya, nafasnya terengah-engah, tangan kirinya sedang membalik-balik halaman majalah Playboy yang dia pinjam dari temannya, sementara tangan kanannya sedang mengocok-mengocok penisnya dengan cepat.

Tidak lama kemudian, saat dia merasa akan orgasme, dia cepat-cepat mengambil kantong plastik yang sudah disediakan disampingnya, lalu disemprotkan spermanya ke dalam kantong plastik tersebut.

Untuk beberapa saat, Rendy duduk termenung di lantai kamarnya, sambil membayangkan tubuh Elsa yang seksi. Malam itu, Rendy tidak bisa tidur. Setelah berguling-guling di tempat tidurnya selama setengah jam, akhirnya dia memutuskan untuk turun ke dapur untuk mencari makanan. Orang tua Rendy sedang bepergian keluar kota bersama kedua adiknya yang kebetulan sedang liburan. Mereka baru pulang pada keesokan harinya, jadi rumah Rendy menjadi lebih sepi dari biasanya. Malam itu rumah Rendy hanya dihuni oleh 4 orang, yaitu: Rendy, tantenya, seorang pembantu rumah tangga, dan mahasiswi yang baru masuk itu. Kamar Rendy terletak di lantai dua, sementara kamar tantenya, dan kamar si pembantu rumah tangga terletak di lantai tiga.

Saat Rendy tiba di lantai satu dan hendak menuju ke dapur, dia melihat Elsa baru saja keluar dari toilet sambil mengenakan piyama yang sedikit tembus pandang. Elsa melihat ke arah Rendy dan tersenyum, kemudian dia langsung menuju ke kamarnya yang terletak di lantai satu.

Jam dinding yang tergantung di dapur menunjukkan pukul 12.30 malam. Rendy sudah menghabiskan semangkuk indomie, dan sekarang sedang duduk melamun di dapur. Dia tidak bisa melupakan lekuk tubuh Elsa yang seksi itu. Semakin dipikir, Rendy semakin bernafsu, dan akhirnya, setelah duduk melamun di dapur selama sepuluh menit, Rendy memutuskan untuk memasuki kamar Elsa dan melihat tubuhnya secara langsung.

Mula-mula Rendy kembali ke kamarnya untuk mengambil kunci kamar Elsa yang dititipkan ibunya kepadanya. Ibu Rendy takut kalau-kalau mahasiswi yang baru masuk itu akan melakukan perbuatan terlarang di kamar tersebut, sehingga dia menitipkan kunci cadangan kepada Rendy.

Rendy lalu turun lagi ke dapur dan mematikan lampu dapur, sehingga sekarang suasananya menjadi gelap gulita. Setelah itu Rendy langsung menuju ke kamar Elsa. Saat Rendy memasukkan kunci tersebut dan memutarnya, terdengar bunyi “Klik!” yang lumayan keras, karena waktu itu sudah larut malam, sehingga bunyi yang kecil pun terdengar cukup jelas. DominoQQ

Rendy menunggu sejenak karena takut kalau-kalau Elsa terbangun. Setelah memastikan bahwa Elsa masih tertidur lelap, dia lalu memasuki kamar Elsa, menutup pintu tersebut dengan perlahan-lahan, dan mengunci pintu tersebut, untuk berjaga-jaga.

Rendy lalu bergerak ke tempat tidur Elsa. Elsa tidak menutup tirai jendela kamarnya, sehingga cahaya bulan yang berasal dari luar adalah satu-satunya penerangan di kamar itu, tapi cukup bagi Rendy untuk melihat sekeliling ruangan.

Saat itu Elsa sedang tidur menghadap ke samping sambil memeluk gulingnya. Rendy lalu berdiri di samping tempat tidur Elsa sambil menatap posisi tidurnya. Saat Rendy melihat wajah Elsa yang polos dan lembut, untuk sesaat gairah sexnya hilang, digantikan oleh suatu perasaan aneh yang bergejolak di hatinya.

Namun saat Rendy melihat punggung Elsa, terlihat baju piyamanya agak tersingkap ke atas, dan celana dalamnya yang berwarna cerah menyembul keluar dari celana panjangnya. Tiba-tiba saja, gairah sex Rendy muncul kembali.

Rendy lalu dengan tangan yang gemetaran mencoba memegang pantat Elsa, dan pada saat tangannya bersentuhan dengan pantat Elsa, kontan batang penis Rendy menegang.


Rendy biasanya hanya melihat cewek bugil melalui majalah atau VCD porno saja, jadi dia tidak pernah melihatnya secara langsung. Pada saat ini, seorang cewek seksi sedang terbaring di depan matanya, tentu saja gairah sex-nya langsung mencapai batas maksimal.

Akhirnya Rendy tidak tahan lagi. Dia lalu memutarkan tubuh Elsa ke arahnya, melepaskan tangan Elsa dari gulingnya, lalu mengambil guling tersebut dan meletakkannya di atas lantai.

Kemudian Rendy melepaskan kancing baju Elsa satu persatu. Saat Rendy selesai membuka baju tidur Elsa, terlihatlah, BH yang berwarna putih dan bercorak bunga-bunga menutupi buah dada Elsa yang besar, pada saat ini, batang penis Rendy kontan menegang hingga batas maksimal. Saat-saat ini hampir sama seperti saat Rendy melihat gambar porno untuk pertama kalinya. Cerita Mesum

Dengan tangan yang semakin gemetaran, Rendy lalu mengelus-elus dada Elsa yang masih terbungkus BH itu dengan perlahan-lahan. Saking bergairahnya, Rendy bahkan merasakan bahwa batang penisnya ikut bergetar.

Rendy lalu menurunkan celana panjang Elsa perlahan-lahan sampai pada lututnya, dan terlihatlah celana dalam Elsa beserta pahanya yang mulus.

Tangan kanan Rendy lalu mengelus-elus paha Elsa yang lembut itu, sementara tangan kirinya meremas-remas bagian atas dada Elsa yang tidak tertutup oleh BH dengan perlahan-lahan. Setelah mengelus-elus paha dan dada Elsa selama beberapa saat, Rendy merasa bahwa dia sudah tidak tahan lagi. Ingin rasanya dia melepaskan celana dalam Elsa, dan menusukkan batang penisnya kuat-kuat ke dalamnya.

Akan tetapi, pada saat inilah Elsa terbangun dari tidurnya. Saat Elsa membuka matanya, dia sangat terkejut karena seseorang sedang berdiri di samping tempat tidurnya sambil memegangi paha dan dadanya. Kontan dia menjerit “Tolong..!”

Melihat hal ini, secara refleks Rendy langsung menutup mulut Elsa dengan tangan kanannya, dan dia juga segera tidur tertelungkup di atas tubuh Elsa supaya Elsa tidak melarikan diri. Namun Elsa juga tidak menyerah begitu saja, dia terus berusaha untuk melepaskan diri dari cengkraman Rendy, kedua tangannya terus sembarangan pukul, dan kedua kakinya juga terus-menerus menendang.

Selama kira-kira lima menit, Elsa terus meronta dan meronta, namun biar sekuat apapun dia memukul dan menendang, dia tetap tidak dapat menyingkirkan tubuh Rendy yang sedang menekannya dengan keras. Namun pada saat sinar bulan yang melalui jendela mengenai wajah Rendy, wajah Elsa memperlihatkan ekspresi terkejut yang teramat sangat. Air mata tiba-tiba mengalir turun membasahi pipinya, dan entah kenapa, perlawanan Elsa berangsur-angsur melemah, dan pada akhirnya dia malah tidak memberikan perlawanan sama sekali, entah karena tenaganya telah terkuras habis, atau karena dia sudah pasrah akan nasibnya, atau mungkin juga karena alasan lain. Cerita Sex

Rintihan dan rontaan Elsa tadi malah membuat nafsu sex Rendy semakin meningkat, dan pada saat ini nafsu sex-nya sudah mencapai tahap klimaks. Melihat Elsa yang sudah tidak memberikan perlawanan lagi, Rendy langsung meremas-remas tubuh Elsa dengan kasar.

Mula-mula Rendy melepaskan tangan kanannya dari mulut Elsa dengan perlahan-lahan. Setelah melihat bahwa Elsa tidak berteriak lagi, dia langsung meremas-remas kedua dada Elsa yang masih terbalut BH berwarna putih itu dengan bernafsu.

Tidak lama kemudian, dia pun merobek baju piyama Elsa, dan membuangnya ke lantai. Rintihan kesakitan Elsa membuat Rendy semakin bergairah. Rendy lalu melepaskan celana panjang Elsa dan sementara kedua tangannya tetap meremas-remas dada Elsa, lidahnya menjilat-jilat vagina Elsa yang masih terbungkus oleh celana dalam itu.

Setelah selang beberapa waktu, Rendy lalu menciumi bagian dada Elsa yang tidak tertutup oleh BH, sekaligus menjilatinya. Rendy juga menciumi bagian leher dan bibir Elsa dengan paksa.

Setelah puas menciumi Elsa, Rendy lalu melepaskan BH dan celana dalam Elsa, sehingga sekarang Elsa sedang dalam keadaan telanjang bulat dan dalam posisi tidur terlentang di atas tempat tidurnya.

Melihat kedua dada Elsa yang besar dan berisi, serta vaginanya yang dipenuhi oleh bulu-bulu halus, Rendy tidak dapat menahan dirinya lebih lama lagi. Dia langsung melepaskan baju, celana, dan celana dalamnya, sehingga mereka berdua sekarang dalam keadaan telanjang bulat.

Tangan kiri Rendy lalu meraba-raba vagina Elsa, sementara tangan kanannya memutar-mutar puting susu Elsa. Perbuatan Rendy membuat tubuh Elsa sedikit bergetar karena saking gelinya. Tidak lama kemudian, Rendy merasakan vagina Elsa mulai basah dan mengeluarkan cairan.

Rendy lalu menusukkan batang penisnya ke dalam vagina Elsa. Tindakan ini, membuat Elsa menjerit kesakitan, namun Rendy sudah tidak peduli lagi. Walaupun Elsa menangis terisak-isak, Rendy tetap saja mencengkram kedua dada Elsa sambil memompa vaginanya dengan keras. Rendy yang sekarang sudah kehilangan akal sehatnya dan sudah dikuasai oleh hawa nafsu. Sekarang tujuannya hanya satu, yaitu menyetubuhi gadis yang sekarang sedang tidur terlentang di hadapannya.

Namun entah karena rasa takut atau malu, Elsa berusaha untuk menahan dan memperkecil suara teriakannya. Sementara itu, Rendy terus menggerakkan pantatnya naik turun sesuai irama. Rintihan kesakitan Elsa hanya membuatnya semakin bersemangat.

Walaupun penis Rendy sedang melakukan tugasnya keluar masuk vagina Elsa, tangannya juga tidak tinggal diam. Kedua tangannya terus meremas-remas kedua dada Elsa dengan keras, sehingga kadang-kadang Elsa merintih. “Ahh.. sakit bang.. AHH.. jangan bang..”

Setelah memompa vagina Elsa selama kira-kira 15 menit, Rendy akhirnya menyemburkan spermanya ke dalam vagina Elsa, membuat Elsa menjerit tertahan.

Biasanya setelah ejakulasi penis Rendy akan menjadi lemas dan mengecil, dan dia juga akan terduduk lemas, akan tetapi karena ini adalah pertama kalinya Rendy melakukan sex nyata dengan seorang wanita, sehingga penisnya tetap saja menegang, dan rasanya dia masih punya kekuatan untuk melakukannya sekali lagi, atau bahkan mungkin dua kali lagi.

Namun Rendy tidak ingin terburu-buru, dia ingin menikmati malam ini hingga sepuas-puasnya. Rendy lalu memain-mainkan kedua dada dan puting susu Elsa. Mula-mula dia meremas-remas dada Elsa, seperti tukang susu yang sedang memerah susu sapi. Lalu dia memutar-mutar puting susu Elsa, dan menjilatinya serta menghisapnya.

Mulut Rendy menghisap-hisap dada sebelah kiri Elsa, sedangkan tangan kanannya meremas-remas dada Elsa yang satu lagi. Lalu tangan kirinya digunakan untuk meraba-raba paha dan vagina Elsa.

Gerakan Rendy yang makin lama makin mengganas itu membuat Elsa merintih dan meronta. “Jangan bang.. cukup bang.. ahh.. Akhh.. sakit bang..” Namun Rendy tidak peduli. Rendy dengan tubuhnya yang lumayan kekar itu tetap menekan tubuh Elsa, sehingga dia tidak bisa banyak bergerak.

Setelah menghisap puting susu Elsa selama beberapa saat, Rendy lalu menurunkan kepalanya sampai sejajar dengan vagina Elsa, dan diapun mulai menjilat-jilati vagina Elsa. Mula-mula Rendy menjilati bagian luar vagina Elsa. Kemudian secara perlahan-lahan dia pun mulai menjilati bagian dalam vagina Elsa, sambil sesekali menusuk-nusukkan lidahnya kedalam vagina tersebut.

Gerakan lidah Rendy yang semakin mengganas itu membuat Elsa merintih dan mengerang. “Ah.. geli bang.. Ahh.. Ahh.. AHH.. jangan.. bang..”

Setelah puas menjilati vagina Elsa, Rendy lalu mengangkat kedua kaki Elsa dan meletakannya di atas kedua pundaknya. Rendy lalu kembali menusukkan penisnya ke dalam vagina Elsa dan menekan kedua paha Elsa hingga menyentuh kedua dadanya sendiri, lalu Rendypun mulai memompa vagina Elsa lagi.

Melihat hal ini, Elsa berusaha untuk menolak tubuh Rendy. Namun tenaganya saat ini sudah terkuras habis, sehingga dia hanya pasrah saja, sambil sesekali merintih dan mengerang.

Mula-mula pantat Rendy bergerak maju mundur dengan perlahan, dan gerakannya sedikit demi sedikit dipercepat. Namun sesudah lebih dari 10 menit, pantatnya digerak-gerakkan dengan cepat dan kasar, sehingga suara rintihan Elsa terdengar semakin keras dan terputus-putus.

Tidak lama kemudian, Rendy pun menembakkan spermanya ke dalam vagina Elsa untuk yang kedua kalinya.

Walaupun sudah berejakulasi untuk yang kedua kalinya, namun nafsu sex Rendy tetap saja tinggi. Dia lalu mengganti posisi Elsa dan mulai memompa vaginanya lagi, sambil meremas-remas kedua dadanya.

Kali ini Elsa tidak merintih dan meronta lagi, badannya tergeletak lemas di atas ranjang. Dia merasakan dada dan vaginanya sudah mati rasa. Matanya menatap ke atas rembulan yang sedang menggantung di langit malam. Pandangannya menerawang jauh.. Cerita Panas

Keesokan harinya, kedua orang tua Rendy beserta adik-adiknya akhirnya pulang dari rekreasi. Teman Elsa yang satu lagi juga telah tiba di rumah Rendy.

Namun Elsa sepertinya tidak mengatakan hal tersebut kepada siapa-siapa, termasuk teman sekamarnya, soalnya semua orang melakukan kegiatan sehari-harinya seperti biasanya, dan setiap kali Rendy berpapasan dengan Lidya, teman sekamar Elsa, Lidya selalu tersenyum kepadanya, seakan-akan antara Rendy dan Elsa tidak pernah terjadi apa-apa.

Satu hal yang berubah adalah, Elsa selalu berusaha untuk menghindari Rendy, sama halnya dengan Rendy, setiap kali melihat Elsa, dia juga selalu berusaha untuk menghindar.

Lima hari kemudian, Elsa tiba-tiba mengatakan bahwa dia hendak pindah ke tempat lain. Hal ini tentu saja mengejutkan semua orang. Sewaktu ditanya alasannya, dia hanya berkata bahwa tempat kosnya yang baru lebih dekat dengan kampusnya, dan Lidya juga ikut pindah bersamanya.

Setelah Elsa pindah keluar, Rendy masuk ke kamar itu lagi. Dia melihat-melihat ruangan itu sejenak, kemudian saat dia hendak melangkah keluar, dia melihat keranjang sampah kecil yang terletak di sudut ruangan hanya terdapat tiga gumpalan kertas. Karena penasaran, Rendy lalu mengambil tiga kertas tersebut, dan diluruskannya kertas-kertas itu.

Kertas yang pertama hanya berisi coret-coretan yang tidak penting. Sedangkan kertas yang kedua dan ketiga merupakan sobekan dari sebuah diari. Kertas yang kedua hanya berisi tentang perjalanan Elsa dari rumahnya sampai ke rumah Rendy. Sedangkan saat Rendy selesai membaca kertas yang terakhir, tanpa disadarinya, air matanya mengalir turun membasahi pipinya. Hatinya serasa bagaikan disayat sembilu.

Isi kertas yang terakhir adalah sebagai berikut: “lalu saat saya sedang memasak indomie di dapur, tiba-tiba seorang cowok membentakku. Saya sangat terkejut. Tapi setelah kami berbincang-bincang, rupanya dia adalah anak pemilik rumah ini, namanya Rendy. Menurutku orangnya lumayan cakep, dan entah kenapa, sewaktu saya berbincang-bincang dengannya, rasanya ada sebuah perasaan aneh muncul di hatiku. Siang itu tidak ada hal yang istimewa, dan malamnya saya makan malam bersama Rendy dan tantenya.

Setelah makan malam saya langsung kembali ke kamar dan membaca buku sampai lupa waktu. Malam ini haid saya datang lagi, sungguh membuatku kesal. Akan tetapi, mungkin saya juga harus berterima kasih kepadanya, karena saat saya keluar dari toilet, saya berpapasan dengan Rendy. Saya hanya tersenyum kepadanya karena badan saya sudah lemas gara-gara haid, padahal sebenarnya saya ingin berbincang-bincang banyak dengannya.


Kenapa ya setiap kali bertemu dengan Rendy, jantungku selalu berdebar keras? Apakah mungkin, saya jatuh cinta kepadanya? Wah, jadi malu nih. Baiklah, besok saya pasti akan mengajaknya ngobrol. Semoga besok cepat datang.”

No comments:

Post a Comment